Sejarah teknologi dunia tidak lengkap tanpa berbicara
perusahaan teknologi bernama Apple. Didirikan pada tahun 1976 oleh Steve Jobs
dan Steve Wozniak, Apple hadir memberikan inovasinya pada bidang teknologi yang
memberikan efek perubahan pada tataran kehidupan masyarakat.
Sedari
awal Apple didirikan dengan dana yang minim. Steve Jobs dan Steve Wozniak
mengaku tidak terlalu mempunyai banyak uang saat itu. Dengan kondisi seperti
ini membuat mereka hanya bermodalkan motivasi dan ide. Kedua hal ini lah yang
nantinya menjadi keunikan tersendiri bagi Apple ketika mereka merilis produk
terbarunya. Di bawah asuhan langsung Steve Jobs sebagai CEO, Apple selalu
merilis produk yang inovatif dan visioner. Dengan memakai pakem seperti itu
membuat pendapatan Apple naik cukup tajam. Pada tahun 2014 tercatat Apple telah
menjual 74.5 juta produk unggulan mereka, iPhone, selama 3 bulan yang berakhir
pada 31 Desember. Iphone dapat terjual 34.000 pada satu jam setiap harinya.
Dengan angka 74.5 juta, jumlahnya sama saja lebih dari jumlah keseluruhan
penduduk Kerajaan Inggris.
Tren di
atas jika berlanjut pada 3 kuartal selanjutnya, dapat lebih besar total GDP
dari Hongkong. Salah satu yang utama adalah dukungan dari ekosistem yang solid
dan pengalaman akan (user
experience) yang baik pada setiap produknya. Namun jangan melupakan
brand dari
Apple sendiri. Brand
Apple merepresentasikan apa yang dilihat pelanggan mereka terhadap Apple.
Pelanggan merasa tidak masalah membayar produk Apple meskipun itu sangat
tinggi.
Aspek lain diantaranya Apple selalu
membuat produk tidak hanya canggih secara teknis namun juga sangat dibutuhkan
dari sisi masyarakat. Ini yang membuat masyarakat sukar untuk tidak memberikan
perhatiannya terhadap produk Apple.
Produk-produk
yang diperkenalkan mereka selalu mudah digunakan. Meskipun itu di tangan user yang tergolong
jarang memakai perangkat teknologi. Apple juga mempunyai disiplin riset yang
tinggi. Pada setiap produk yang akan diluncurkannya, Apple akan melakukan trial and error kurang
lebih 2 tahun sebelumnya produk diluncurkan. Sebagai contoh, produk mereka,
iPhone yang diluncurkan pada Oktober 2012, sudah mulai dikerjakan pada kurun
waktu 2010. Sama halnya dengan iPhone, produk mereka yang lain iPad juga yang
luncurkan pada Maret tahun 2015 proses pengerjaannya dilakukan pada 2 tahun
sebelunya. Dengan kurun waktu yang cukup lama, Apple memperhatikan dengan
sangat sisi desain, software,
komponen, dan lain sebagainya pada setiap produknya.
Sebenarnya
yang paling penting dalam memahami fenomena naiknya pendapatan Apple adalah
memperhatikan dari sisi business
model-nya.
Sebagai contoh ketika mereka meluncurkan iTunes, Apple tidak produk itu hanya
sekadar menjadi media transfer dari MP3 ke iPods saja. Namun mereka menerapkan
pola baru dalam dunia permusikan dunia. Mereka memposisikan iTunes seperti
semacam library
untuk musik-musik yang telah beredar. Otomatis jika publik ingin mengakses
musik, ia mesti memakai iPods. Di titik ini sebagai model bisnis Apple berusaha
membuat ekosistem yang baru yang belum ada sebelumnya.
Dengan cara-cara bisnis di atas, maka tak heran mengapa
Apple selalu menempatkan ide dan motivasi dalam posisi terdepan. Mereka
menyadari produk yang mereka luncurkan tidak bisa diposisikan hanya sebagai
produk saja, tapi juga sebagai penanda berubahnya sebuah zaman teknologi. Dalam
bukunya Fred Vogelstein menulis, “Iphone bukan sekedar telepon, melainkan komputer portable pertama yang
muat di kantong, dipergunakan secara luas, dan dapat melakukan panggilan
telepon. Berkat touchscreen-nya,
iphone memiliki banyak
fitur yang mustahil dikerjakan oleh telepon lain.”
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar